Mengenal Ilmuwan Fisika Besar dari Islam yang di panggil Al-Hazen

ilmuwan muslim
Inbu al-Haytham, sang polymath
Biografi ini diambil dari Wikipedia Bahasa Inggris
Abū ʿAlī al-Ḥasan ibn al-Ḥasan ibn al-Haytham (Arabic: أبو علي، الحسن بن الحسن بن الهيثم‎), sering kali dipanggil Ibnu al-haytham atau dalam latinnya Al-Hazen. Beliau adalah ilmuwan, polymath, matematikawan, astronom dan filsuf yang membuat kontribusi yang signifikan terhadap prinsip-prinsip optik, astronomi, matematika, meteorologi,  persepsi visual dan metode ilmiah.



Menurut salah satu versi dari biografinya,  al-Haytham, yakin tentang aplikasi praktis dari pengetahuan matematika, diasumsikan dia bisa mengatur banjir Sungai Nil. Setelah diperintahkan untuk melakukannya oleh Al-Hakim bi-Amr Allah, penguasa keenam dari kekhalifahan Fatimiyah, ia segera menyadari kemustahilan nya. Khawatir untuk hidupnya, ia pura-pura gila  dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. Setelah Al-Hakim meninggal, ia mampu membuktikan bahwa ia tidak gila.

Alhazen membuat perbaikan yang signifikan dalam optik, ilmu fisika, dan metode ilmiah. Karya Alhazen di optik yang populer adalah kontribusi penekanan baru pada percobaan. Alhazen dianggap oleh fisikawan Inggris-Irak, Jim Al-Khalili, untuk menjadi "pertama ilmuwan sejati" didasarkan pada karya perintis Alhazen pada metode ilmiah.

salah satu karyanya yang sangat fenomenal adalah Kitab al-Manazir yang merupakan bukuyang membahas tentang optik. Karyanya tersebut pada khilafah islam di Spanyol digunakan dan diterjemahkan ke dalam bahasa latin sehingga sangat mempengaruhi Roger Bacon, Robert Grosseteste, Witelo , Giambattista della Porta, Leonardo Da Vinci, Galileo Galilei, Christian Huygens, René Descartes,  dan Johannes Kepler.



Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Jika perlu Silakan Berkomentar, Gunakan Kata-kata yg Pantas. Dan Kami tidak menampung Acara Debat. Terima Kasih Atas Kunjungannya dan Komentarnya